Inilah yang diyakini dunia
sebagai agama kasih sayang, hari Valentine. Berbagai perayaan telah dilakukan
untuk mengenang seorang Santo ini. Jika seseorang mengajak anda kencan pada
bulan Februari ini, maka itu menandakan dia ingin menjalin hubungan yang serius
dengan anda. Setidaknya itulah yang diyakini oleh orang-orang Amerika Serikat.
Pada bulan ini, setiap tahunnya kurang lebih ada satu miliar kartu ucapan
“valentine” dikirimkan silang melintang diseluruh Amerika. Kejadian ini merupakan
pengiriman kartu terbanyak setelah Hari Raya Natal.
Sejarah asal mula
Valentne’s Day memang gelap. Ada beragam cerita yang mengatakan bahwa pastur
Valentine sedang jatuh cinta padahal pastur dilarang menikah. Maka dipenggallah
pastur tersebut lalu tiba-tiba nama Valentine dijadikan simbol kasih sayang.
Cerita yang lain mengatakan bahwa ia dipenggal oleh seorang raja karena
menikahkan orang dibulan terlarang untuk menikah ;februari. Ada banyak versi
yang semuanya tidak menceritakan secara lengkap.
Banyak sekali
tulisan-tulisan yang menyebutkan bahwa perayaan valentine begini ada begini. Salah
satunya menyebutkan bahwa perayaan dimulai oleh para gadis yang menuliskan
namanya pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke dalam kotak. Selanjutnya
para pemuda yang hadir akan mengambil kertas didalam kotak tersebut secara
acak. Nama gadis yang terpilih akan menjadi pasangan pemuda tersebut sampai
pesta Lupercalia yang berikutnya (saling bertukar pasangan tanpa ikatan).Ini jelas tidak ada dasarnya, kalaupun ditemukan dalam sebuah blog atau website kemungkinan terbesarnya hanyalah tradisi disalah satu negara yang ada di dunia.
Untuk itu, agar tidak
tersesat, mari kita lihat bagaimana Valentine’s Day ini bergulir dari sudut
sejarah. Dengan membaca sejarah yang benar, kita akan bisa menimbang suatu permasalahan
dengan akurat. Insyaallah.
Mitos
Lupercalia
Lupercalia merupakan
upacara pastoral yang diadakan sebelum Roma Kuno setiap tanggal 13-15 Februari
untuk menangkal roh jahat dan mengamankan kota, serta memperoleh kesehatan dan
kesuburan. Lupercalia ini diyakini pada zaman kuno berhubungan dengan Festival
Yunani Kuno Arcadian Lykaia (Yunani : λύκος — lukos, Bahasa Latin menjadi Lupus,
dalam bahasa Inggris berarti Wolf, dalam Bahasa Indonesia berarti Srigala)
untuk melakukan ritual penyembahan kepada Lycaean Pan (diasumsikan dengan dewa
Yunani bernama Faunus).
Festival Lupercalia
sebenarnya diadakan untuk menghormari Lupa, seekor serigala betina yang
menyusui bayi yatim bernama Romulus dan Remus, Pendiri Roma. Festival ini
dirayakan di dekat gua Lupercal di Palatina Hill (sebuah bukit dimana Roma
pertama didirikan). Festival ini pertama kali diketahui pada abad ke 44 SM,
kemudian diketahui Gua itu rusak dan dibangun lagi oleh Agustus. Pada tahun
2007, gua itu teridentifikasi 50 kaki -15 meter- dibawah sisa-sisa reruntuhan
istana Agustus.
Perayaan ini dipimpin oleh
Luperci, yang diartikan sebagai “saudara serigala”, sebuah lembaga dari
Sacerdotes (imam) dari Faunus, dengan hanya mengenakan kulit kambing sebagai
pakaiannya. Para Luperci ini dibagi menjadi dua keluarga besar yaitu Gen Quinctiliani
(atau Quinctiales) dan Gen Fabiani. Festival kemudian dimulai dengan
pengorbanan dua ekor kambing jantan dan seekor anjing, lalu di lanjutkan denga
naiknya dua pemuda dari keluarga Quinctiliani dan Fabiani di altar pemujaan
untuk di urapi dengan darah korban yang di ambil dari pisau berdarah menggunaka
wol yang telah direndam dalam susu. Setelah itu mereka kemudian disuruh
tersenyum dan tertawa.
Pesta ini kemudian diikuti
dengan pemotongan tali Luperci (kulit kambing) yang disebut sebagai februa.
Mereka kemudian memakai kulit kambing tersebut meniru Lupercus. Setelah proses
selesai, mereka berlari-lari ke sepanjang dinding kota Palatine dengan membawa
potongan kulit kambing yang dikorbankan tersebut untuk dicambukkan kepada
seluruh orang yang berada di rute perjalanan. Biasanya para wanita akan maju
dan dengan gembira menerima cambukan kulit kambing karena dipercaya untuk
mendapatkan kesuburan, mencegah kemadulan, dan meringankan sakit saat melahirkan.
Dari sanalah kemudian Bulan
Februari diasosiasikan dengan dewa lupercus, seorang dewa kesuburan setengah
telanjang dengan pakaian kulit kambing. Hari raya memperingati dewa kesuburan
ini kemudian dinamakan dengan Hari Raya Lupercalia. Sumber lain menyebutkan
bahwa Hari Raya Lupercalia ini untuk memperingati dewi Juno Februata yang
merupakan perlambang dari Dewi Cinta. Sedang
jauh sebelumnya, pada masa Athena kuno, antara pertengahan bulan Januari sampai
pertengahan bulan Fabruari juga digunakan untuk merayakan peringatan pernikahan
Dewa Zeus dan Dewi Hera, bulan ini kemudian dinamakan dengan bulan Gamelion.
Fakta
Saint Valentine
Banyak sekali martir
kristen pada awal sejarah yang bernama Valentines. Nama Valentines yang
tercatat meninggal dengan hormat pada tanggal 14 Februari ada dua orang yaitu :
Valentine dari Roma (Valentinus Presb. m.
Romae) dan Valentine dari Terni (Valentinus Ep. Interamnensis m. Roma).
- Valentine dari Roma adalah seorang imam dari Roma yang menjadi martir sekitar tahun 269 dan dimakamkan di Via Flaminia. Tengkorak dari St Valentine ini diberi penghormatan dengan bunga mawar dan dipamerkan di Basilika Santa Maria di Cosmedin, Roma. Peninggalan lain ditemukan di Basilika Santa Prassede, juga di Roma, serta di Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia.
- Valentine dari Terni menjadi uskup Interamna (modern Terni) sekitar tahun 197 dan dikatakan telah menjadi martir selama penganiayaan Kaisar Aurelian. Ia juga dimakamkan di Via Flaminia, tetapi di lokasi yang berbeda dari Valentine dari Roma. Relik-Nya berada di Basilika Santo Valentine di Terni (Basilica di San Valentino).
Dalam Ensiklopedi
Katolik (Catholic Encyclopaedia) juga membicarakan orang suci ketiga yang bernama
Valentine yang disebutkan dalam Martyrologies awal di bawah tanggal 14
Februari. Dia menjadi martir di Afrika dengan sejumlah sahabat, tapi tidak
ada lagi yang diketahui tentang dirinya.
Tidak ada unsur romatisisme
dalam sejarah boigrafi dari para santo tersebut. Kepala Saint Valentine ini
tetap dipelihara dalam biara New Minster, Winchester dan dihormati. Meskipun
tidak ada bukti bahwa santo Valentine adalah seorang santo populer pada masa
kehidupannya, setidaknya sebelum puisi Chauser pada abad ke 14. Perayaan Santo
Valentine tidak berbeda dengan perayaan kematian orang suci lainnya serta tidak
pernah ada gereja yang diatasnamakan atau didedikasikan untuknya.
Pada tahun 1969 dalam
Revisi Kalender Katolik Romawi Suci, hari perayaan Santo Valentine pada tanggal
14 Februari telah dihapus dari Kalender Romawi Umum dan diturunkan ke kalender
tertentu (lokal atau bahkan nasional) karena alasan berikut : "Meskipun
peringatan Santo Valentine telah dilakukan sangat lama, kini tersisa untuk
tetap dlakukan pada kalender tertentu, karena, selain dari namanya, tidak ada
yang diketahui dari Santo Valentine kecuali bahwa Ia telah dikuburkan di Via
Flaminia pada tanggal 14”.
Berdasarkan sejarah ini,
maka tidak ada hubungannya antara perayaan hari Valentine dengan orang suci
manapun dari gereja. Peringatan hari kasih sayang ini memang sengaja
diada-adakan dengan banyak menghidupkan legenda-legenda yang disajikan sebagai
cerita nyata untuk kepentingan tertentu. Memang sampai saat ini tidak ada yang
membahas secara detail dan rinci berdasarkan riset ilmiah serta studi analisis
kritis untuk memecahkan kode valentine. Sehingga, dari sini kita bisa
menyimpulkan sendiri bagaimana valentine yang diasosiasikan kepada perayaan
orang suci kristen tersebut memang tidak ada.
Legenda
Valentine
Ada dua versi penceritaan
legenda valentine, yaitu versi Protestan dan versi Katolik. Keduanya sepakat
bahwa St Valentine adalah seorang uskup (bishop) yang menentang Kaisar Claudius II dengan tetap
menyelenggarakan upacara pernikahan prajurit kerajaan pada bulan Februari yang
dilarang. Jika melanggar maka pelaku akan dipenggal.
Pada abad ke-5 atau 6
Masehi sebuah karya bernama Passio Marii
et Marthae yang menceritakan tentang kemartiran Saint Valentine dari Roma
yang didasarkan pada fakta sejarah. Menurut karya tersebut, St Valentine
dianiaya oleh Kaisar Romawi Claudius II yang terkesan dengan St Valentine, kemudian
antara Claudius da St Valentine melakukan diskusi pribadi yang berakhir dengan
harapan Claudius agar St Valentine masuk agama Paganisme Roma untuk
menyelamatkan hidupnya sendiri. St Valentine tentu tidak mau dan malah mengajak
Claudius agar masuk Kristen bersamanya. Karena itulah ia kemudia di eksesuki.
Sebelum eksekusi tersebut,
dikabarkan bahwa Valentine melakukan mukjizat terhadap anak perempuan seorang
sipir penjara, Asterius. Anak perempuannya sembuh dari buta sejak kecil berkat
doa Valentine. Kemudian sebuah surat Passio (sabda Tuhan) mengulang legenda
tersebut lalu menambahkan penemuan bahwa Paus Julius I membangun sebuah gereja
diatas makam St Valentine.
Legenda tersebut kemudian
diangkat sebagai fakta pada martyrologis (buku kesyahidan) dikemudian hari,
dimulai pada martyrologis Bede pada abad ke 8 dan pada Legenda Aurea. Dalam Legenda
Aurea, ada uraian sngkat singkat mengenai Acta Awal Abad Pertengahan beberapa Saint
Valentine yang ditugaskan kepada St Valentine pada tangga 14 Februari. Sampai disini,
tidak ada hubungan sama sekali antara St Valentine dengan romantisisme, namun
hubungan itu kemudian ada karena dizaman modern cerita semakin
ditambah-tambahkan oleh orang-orang.
Versi yang lain bercerita bahwa St Valentine hidup pada masa kekaisaran Romawi yang menghadapi krisis dari semua sisi, dari Galia, Slavia, Hun, Turki dan Mongol, dari Eropa Utara sampai Asia. Kekaisaran ini telah tumbuh terlalu besar untuk terlindung dari agresi eksternal dan kekacauan internal dengan kekuatan yang ada. Ketika Claudius berkuasa, ia merasa bahwa pria yang menikah biasanya lebih emosional karena memiliki keluarga. Ia yakin bahwa pernikahan membuat pria lemah. Sehingga kemudian oleh Kaisar Claudius melarang pernikahan untuk membentuk prajurit yang berkualitas..
Melihat keadaan ini St
Valentine juga ikut bersedih sebagaimana seluruh bagsa Romawi, khususnya
pemuda-pemudi yang sudah waktunya menikah. Namun menghadapi kediktatoran
Claudius, semua orang tidak berani bersuara. Karena itulah akhirnya St
Valentine memutuskan untuk tetap menikahkan pemuda-pemudi yang sedang jatuh
cinta secara rahasia. Keadaan ini tidak bertahan lama karena usaha-usaha
Valentine itu akhirnya diketahui oleh pihak kerajaan yang kemudian menjatuhkan
hukuman mati kepada St Valentine.
Cerita ini kemudian
menyambung ke cerita dalam versi yang pertama, yaitu ketika St Valentine
menyembuhkan putri sipir penjara, Asterius yang memiliki anak buta. Dikatakan bahwa
St Valentine memiliki beberapa kemampuan suci dan salah satunya adalah
menyembuhkan orang dari sakit. Legenda Katolik mengatakan St Valentine melakukan
penyembuhan tersebut dengan keimanan yang kuat. Namun hal tersebut disangkal oleh orang-orang
Protestan.
Sementara, persahabatan
antara St Valentine dan putri dari kepala sipir tersebut semakin erat. Ini menimbulkan
kesedihan yang dalam pada diri putri Asterius tersebut, lalu sebelum eksekusi
berlangsung Valentine meminta pena dan kertas lalu menuliskan pesannya dengan
membubuhkan tanda “dari Valentinemu”.
Lalu Valentine mati sebagai martir karena menolak untuk meninggalkan agamanya. Ia
diyakini telah dieksekusi pada 14 Februari.
Demikianlah akhirnya
tanggal 14 Februari dirayakan sebagai hari pecinta dengan Santo Valentine
sebagai pelindungnya.
0 comments:
Posting Komentar
semoga artikel ini berniat baik pada pembaca, komentar pembaca akan membangun blog ini.