Ada beberapa kenyataan dalam hidup ini yang mengalir begitu
saja. Misalnya, orang tua kita yang sudah tidak memiliki rasa cinta sama
sekali, tetapi terpaksa harus hidup berdua selamanya. Banyak pula yang tak
terelakkan, yaitu perselingkuhan. Yakinlah, bahwa perselingkuhan terjadi –baik dalam
pacaran atau pernikahan- salah satunya disebabkan kebosanan yang sudah akut. Bila
pasangan merupakan orang yang tidak membosankan, mustahil ia akan keluyuran
mencari mangsa.
Kenyataan-kenyataan seperti ini, lebih sering terungkap dalam
diskusi kecil antar lelaki atau antar perempuan. Meskipun semua orang harus
menyembunyikannya karena hal ini adalah tabu, tapi banyak juga yang
melakukannya. Selingkuh adalah tabu. Dan dosa pastinya. Karena itu, kebanyakan
dari kita adalah orang yang munafik. Dalam istilah barat dinamakan hipokrit. Kita
bisa berlagak bersih, padahal bbm dan wa kita penuh dengan sampah rayuan.
Temanku seorang perempuan, tidak memiliki wajah yang
menarik, tetapi menimbulkan kekaguman karena hal-hal di luar perhitungan fisik.
Otomatis banyak lelaki yang jatuh hati, atau minimal menunjukkan tanda-tanda
dengan rayuan mautnya. Temanku sudah menikah, punya anak-anak yang lucu, dan
suami yang ganteng lagi bijaksana. Untungnya, hubungan mereka baik-baik saja
sehingga kemungkinan perselingkuhan oleh temanku ini hampir tidak akan terjadi.
Tetapi, temanku yang perempuan ini terlalu banyak memiliki
fans. Tidak jarang fans ini merajuk seperti perjaka yang sedang jatuh cinta,
padahal mereka memiliki istri cantik dan anak lucu di rumah. Otomatis, temanku
ini kebingungan setengah mati. Selesai satu lelaki, lelaki lain mendekati. Sebagai
ibu rumah tangga yang baik, hal ini menggelisahkan. Karena seringnya, dicintai
oleh orang yang tak kita cintai itu lebih sulit, dari pada mencintai seseorang
yang tak mencintai kita. Rasakan deh!.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena kebosanan itulah. Maka dari
itu, beruntung sekali bisa seseorang diciptakan menjadi humoris. Dengan menjadi
humoris, kita akan lebih menarik orang untuk mengenal, dan setelah mengenal,
tidak akan ada rasa bosan. Bahkan orang humoris sering membuat kekangenan
beberapa orang, karena tanpa orang yang humoris, suasana akan sendu dan pilu. Tapi
sebagaimana semua teori, di sini pun ada pengecualian. Karena orang yang humoris
dan menakjubkan di hadapan orang lain, ada yang tak berdaya saat berada di
rumah.
Fahami
Selingkuh merupakan hal yang menakjubkan. Ia menggairahkan. Ia
mendebarkan. Ia yang ditunggu-tunggu. Selingkuh adalah hal yang memompa
semangat baru. Seorang yang tak pernah bangun pagi akhirnya bisa bangun dini
hari. Orang yang biasa tidur larut, akhirnya bisa tidur awal karena pagi-pagi
harus janjian. Karena itu, orang yang selingkuh akhirnya bisa terdeteksi karena
ia mengubah tingkah laku secara drastis. Persis seperti remaja tanggung yang sedang
belajar mencintai anak tetangga.
Orang yang suka selingkuh, bisa dicurigai punya kecepatan
rasa bosan yang di atas rata-rata. Dalam ilmu psikologi, orang yang mudah bosan
digolongkan dalam kategori kepribadian Sanguinis. Padahal dalam tubuh orang
yang sanguinis ini, tertanam pula seorang yang humoris. Sehingga ia laksana
orang munafik lainnya, mudah membuat orang suka padanya, tapi ia mudah
meninggalkan orang-orang karena cepat bosan.
Jadi kelebihan orang sangunis ini, dia pribadi yang supel,
humoris, easy going, dan ekspresif. Dengan kombinasi seperti ini, dia akan
mudah disukai oleh setiap orang. Karena dia juga punya rasa ingin tahu yang
besar sehingga bisa memimpin pembicaraan, yang akan membuat orang langsung
mudah akrab dan nyaman kepadanya. Sayangnya, ditanamkan juga sifat mudah bosan dan
cepat kehilangan antusiasme, bahkan egois.
Tetapi ilmu psikologi seperti ini, meskipun hasil penelitian
dan diakui seluruh psikolog atau psikiater, belum tentu 100 persen benar. Mari kita
menyikapi segala sesuatu dengan bijaksana. Setiap kita memiliki potensi untuk
berbuat selingkuh, dan punya potensi menjadi orang yang paling membosankan. Jadi,
kepribadian sanguinis, phlegmatis, koleris, ataupun kolaris, tidak semuanya
harus plek seluruhnya.
Kadang kita punya kombinasi diantara beberapa kepribadian
itu. Persis seperti sifat ambievert yang merupakan gabungan dari introvert dan
ekstrovert. Karena itu, kita harus belajar menjadi pribadi yang tidak
membosankan. Menjadi pribadi yang selalu menarik. Dan pula, kita harus belajar
menerima segala sesuatunya sesuai dengan kadarnya. Kemunafikan hanya jalan
kehancuran. Bila mendapati pasangan kita selingkuh, tabahlah. Bila memiliki
pasangan yang membosankan, tabahlah.
Kembali ke kedua orang tua kita yang rela hidup bersama meskipun
setiap hari ada pertengkaran kecil atau pun besar. Di sana ada tanggung jawab. Seseorang
yang telah ikrar di depan penghulu untuk mencintainya sehidup semati,
seharusnya bertanggung jawab atas janjinya itu. Bagaimanapun, apapun, asalkan
tidak keluar dari jalan Allah, pantas dipertahankan. Bila memang tak
tertahankan, mungkin Tuhan akan maklum, meskipun boleh dan dibenci setengah
mati, selesaikan hubungan dengan baik.
Semua orang akan terluka, tapi semua orang pula menemukan
obatnya.
0 comments:
Posting Komentar
semoga artikel ini berniat baik pada pembaca, komentar pembaca akan membangun blog ini.