Sebagai manusia, hidup adalah
pilihan yang luar biasa. Sementara banyak orang yang bunuh diri karena lelah
menjalani kehidupannya, kita dengan semangat yang gigih tetap berusaha, pantang
menyerah, serta terus maju untuk membenahi kehidupan yang sempoyongan. Lihatlah
bagaimana televisi mengabarkan orang-orang yang membakar dirinya sendiri, minum
obat serangga, gantung diri, dan lain-lain. Mereka menganggap dirinya ditelantarkan
kehidupan, lalu seperti lupa bahwa hidup adalah pemberian, ia menghentikan
kehidupannya sendiri. Mengakhiri kehidupan yang telah ditetapkan oleh kuasa
yang Maha Tinggi.
Saya menjadi teringat lagu gloomy Sunday yang versi Hungaria
(bahasa asal lagu tersebut) telah membuat 50 orang bunuh diri karena
mendengarnya. Lagu itu, menurut cerita, adalah kisah sedih di hari minggu. Lagu
yang teramat sedih, jika mendengarnya sekali, faham artinya, meresapi, pernah
mengalami luka yang sama, maka akan terngiang-ngiang hingga mengikuti bunuh
diri. Hal itu pernah terjadi pada diri saya sendiri ketika tahun baru 2012,
tepat hari Minggu. Bertempat di rumah salah satu Penyair Madura, Timur Budi
Raja, saya mendengarkannya malam-malam sambil tidur. Tiba-tiba ada perasaan
gelisah yang menjamur, keesokan harinya, saya diingatkan oleh penyair yang
lain, Yayan Triansyah, agar tidak bunuh diri di hari minggu.
Tuhan tidak pernah memberikan
kehidupan yang buruk kepada kita. Ia selalu membuat jalan yang paling baik
dengan memberikan kita pilihan-pilihan. Maka kita sendirilah yang menjerumuskan
diri, tidak memilih apa telah Tuhan pilihkan. Taruhlah kita sendiri, ketika
ditanya mengenai “bagusan mana orang yang jujur dan tidak?” tentu kita spontan
menjawab “bagusan jujurlah”, tapi kita memilih untuk berbohong. Begitulah Tuhan
kemudian menghukum kita di nerakanya, bukan karena takdir Tuhan begitu, tapi
lebih karena kita memilih untuk dihukum oleh Tuhan.
Tuhan itu hidup dalam pikiran
manusia tapi tidak benar-benar mengintervensi pikiran itu sendiri. Ia
mengawasai, ia memberikan jalan keluar, ia menunjukkan kebaikan dan keburukan, tapi
ia tidak menunjukkan jawaban pasti. Ia memberikan masalah kepada kita tapi
bukan untuk menghukum. Permasalahan itu murni untuk mendewasakan manusia itu
sendiri, jika ia sanggup bersikap tabah, bekerja keras, pantang menyerah, maka
ia akan berhasil. Arthur Young berkata “Tuhan tidur dalam mineral, bangun dalam
planet, berjalan dalam binatang, dan berfikir dalam manusia”, entah dengan
maksud apa namun yang jelas, bahwa Tuhan meliputi segalanya. Dan tetap yang
paling keren adalah karena Tuhan berfikir dalam otak manusia. Hanya manusia.
Tuhan benaar-benar bersembunyi
dalam pikiran kita jika kita mau menganggapnya demikian, jika kita mau memilih
apa yang dipilih-Nya. Sebenarnya, secara fitrah, manusia itu diciptakan dalam
keadaan bersih, suci, dan taat kepada-Nya. Maka jika ada orang yang berbuat
munkar, maka itu yang terlihat aneh. Baik secara rasio maupun secara iman,
manusia sudah seharusnya beribadah kepada-Nya. Menggunakan segala
piliha-pilihan-Nya untu menentukan pilihan pribadinya. Kita telah diciptakan
dengan biaya gratis-tis, hidung untuk bernafas, mulut untuk makan, mata untuk
melihat, kulit untuk membelai, tangan untuk bergadeng, hati untuk merasakan,
sahabat untuk berbagi, keluarga untuk mendukung, guru-guru untuk menunjukkan,
air yang segar untuk melepas dahaga, oksigen gratis bertebaran, serta usus,
hati, lambung, dan darah untuk kehidupan, maka apakah kita masih ingin berbuat
dosa dengan mendustakan keberadaan Tuhan?
Manusia yang taat menjalankan
perintah Tuhan seharusnya tidak dipandang aneh, malah itulah yang “biasa” dan
“wajar”. Mengingat segala yang diberikan oleh Tuhan, maka patutkan kita
kemudian berbuat kejahatan dengan melawan Tuhan?
Menjalani kehidupan yang luar
biasa ini, kita harus selalu memiliki harapan untuk hidup. Bukan hanya karena
kita menginginkan kebahagiaan, tapi lebih karena, harapan itulah penyelamat
kehidupan. Ketika hidup terasa sunyi, saat teman datang dan pergi, waktu
keluarga meninggalkan kita, maka hanya ada satu hal yang tidak boleh pupus,
yaitu harapan itu sendiri. Harapan membuat seseorang hidup. Harapan besar
menciptakan seseorang yang besar.
Kita harus memaksakan diri kita,
hati kita, untuk selalu memiliki harapan. Tutuplah pintu-pintu yang menyebabkan
kita meragukan keberadaan Tuhan yang membimbing jalan manusia. Jika kita mampu
melaksanakannya, maka banyaknya berita bunuh di televisi akan berkurang
drastis. Dengan begitu, Tuhan akan bersama kita.
22 Maret 2012
0 comments:
Posting Komentar
semoga artikel ini berniat baik pada pembaca, komentar pembaca akan membangun blog ini.